Tempat Grosir Kain Batik Tulis Madura Murah | 085606934956
Batik Madura merupakan suatu bentuk seni budaya.
Banyak Batik tulis Madura diminati sang pecinta batik lokal maupun
internasional. Kebanyakan orang mengenal batik tulis Madura menggunakan
karakter yg kuat, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau daun). Tapi
sedikit yg mengetahui bahwa batik Madura mempunyai lebih berdasarkan seribu
motif & paling terkemuka di pasar batik di Indonesia juga mancanegara.
Di Pulau Madura sendiri sudah semenjak dahulu
dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di Kabupaten Pamekasan,
semenjak jaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukim &
menyebarkan usaha batiknya pada wilayah tersebut. Sampai waktu ini Kabupaten
Pamekasan dikenal sebagai suatu sentra industri kerajinan Batik di Pulau
Madura. Dibandingkan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten
Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin & pengusaha batik.
Tradisi tentang kain batik yg tertanam relatif kuat
di kalangan warga Madura telah
menciptakan budaya membatik dan menggunakan kain batik terpelihara dengan baik
di kalangan mereka. Bahkan saat kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini,
rakyat Madura tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik, lantaran batik
adalah bagian istiadat serta budaya mereka sehari-hari.
Kini ketika kain batik
telah begitu terkenal & memasyarakat, para perajin dan pengusaha batik pada
Pulau Madura semakin bergairah pada memprodusi kain batik. Dan salah satunya “kayanabatik” yg adalah galat satu
pembuat batik yang selalu menghadirkan motif-motif terkini.
Kain batik Madura mulai dikenal rakyat luas dalam
abad ke 16 & 17 semenjak zaman kerajaan. Alkisah bermula ketika sedang
terjadi peperangan di daerah Pamekasan Madura. Peperangan tersebut antara Ke’
Lesap melawan Raden Azhar (Kiai Penghulu Bagandan). Raden Azhar merupakan ulama
penasihat spriritual Adipati Pamekasan yang mempunyai nama Raden Ismail atau
Adipati Arya Adikara IV. Sedangkan Ke’ Lesap merupakan putera Madura orisinil
keturunan Cakraningrat I menggunakan istri selir.
Raden Azhar menggunakan pakaian kebesaran batik
motif parang atau dalam bahasa Madura lazim dianggap motif leres yaitu kain
batik dengan motif garis melintang simetris dalam peperangan tadi. Saat
menggunakan kain batik motif parang, terlihat Raden Azhar memiliki kharisma &
tampak gagah. Sejak ketika itulah, jenis batik sebagai perbincangan pada
kalangan masyarakat Madura terutama pembesar-pembesar pada Pamekasan.
Di Jogjakarta & Solo, Jenis kain batik parang
merupakan sandang kebesaran para raja. Konon ucapnya, rakyat biasa pantang
memakainya. Namun itu dulu, bila kini
bolehlah dari tidak digunakan waktu bertemu menggunakan raja. Misalnya
dipakai buat kondangan atau menghadiri kedap. Tokoh masyarakat penting yang
mengenalkan kain batik ke Madura adalah seseorang Adipati Sumenep, Arya
Wiraraja yg nir lain adalah sekutu dekat Raden Wijaya, sebagai pendiri kerajaan
Majapahit.
Dari beberapa kalangan menaruh penilaian, terdapat kecenderungan
motif kain batik Jogjakarta & Madura. Adanya kesamaan motif kain batik
Madura & Jogjakarta disebabkan lantaran terdapat hubungan darah antara Raja
Mataram menggunakan pembesar di Madura itu sendiri. Kerajaan Bangkalan dalam
zaman Raja Cakraningrat I merupakan bawahan Kesultanan Mataram yg dipimpin oleh
Sultan Agung.
Kami adalah salah satu produsen terpercaya yang
melayani pemesanan secara grosir kain batik tulis madura untuk seragam sekolah,
seragam kantor, instansi, dll
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dan
pemesanan hubungi kami di:
Tlp: 0852-313-777-28
Wa: 085-606-9349-56
Komentar
Posting Komentar